|
Al-Azhar Park |
Perbedaan
: Asal keturunan yang sama
Baik secara Ilmiyah maupun Ilahiyah, manusia memiliki ciri khas yang membedakan. Baik secara bentuk fisik dan warna kulit, juga aktifitas kehidupan duniawi yang menyangkut rezeki dan pangkat. .
Termaktub dalam firman-Nya: "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal...." (QS. 49:31)
Maka sudah menjadi sunatullah jika kita temukan berbagai macam perbedaan. Ada si putih dan si hitam, si mancung dan si pesek, si gemuk dan si kurus, si kaya dan si miskin dst.
Namun kesemua perbedaan bukan menjadi faktor penyebab perpecahan, pengkotak-kotakan berdasarkan kesamaan, terlebih jika menyangkut rasisme. Karena yang demikian, sungguh telah mencederai Islam. Islam hadir untuk meniadakan hal demikian. "Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada bentuk-bentuk kalian, melainkan hati dan perbuatan kalian" hadist.
Perbedaan ada agar kita saling kenal mengenal, sesuai dari tujuan perbedaan itu sendiri. Kenal mengenal dari mana asal usul, dari mana pangkal nenek moyang, dari mana asal keturunan dahulu. .
Manusia pada hakikatnya adalah dari asal keturunan yang satu. Maka tidak semestinya lagi kita permasalahkan perbedaan-perbedaan tersebut. Namun saatnya kita persamakan persepsi bahwa kita adalah satu, satu dari darah keturunan.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
Artinya: “Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya. Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya. Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi.(QS. 4:1)
Hadiqoh al-Azhar.
Sabtu, 28 Oktober 2017